Tuesday, December 3, 2013

Frequent Travelling, yes or no?

Motivasi gw nulis post ini karena gw lg baca Blog dimana sang Blogger dengan penuh emosi menjelaskan kalau orang2 byk yg being judgmental sama org2 yg decided utk mmemprioritaskan travelling diatas hal yg Mungkin lebih merupakan kebutuhan primer seperti rumah misalnya.

Sebenarnya ini topik yg biasa cuman yg bikin gw tertarik adalah level Emosi ya si Blogger Hehehe. Kata2nya cukup keras cenderung terlalu keras mnrt gw. Memang bagaimana seseorang spent his or her money is none of our biz, kecuali at some point their biz can be ours.

Ga ada yg Bener dan ga ada yg salah sih dalam keputusan masing2 orang,  at the end of the day, it's their own money,  it's their life. Buat gw yg sebenarnya pencinta travelling, gw juga pengen bisa menjelajah dunia. Mereka suka bilang, travelling bisa membuat kita jadi a better person krn kita Lebi terbuka dengan melihat dunia. To me,  what's makes you a better person is what coming out from you,  not what you received. Jadi clause yg ini ga bener.

Kembali ke topik semula, gw beberapa kali travelling tp jelas bukan traveller. Gw bisa aja pergi ke lebih banyak pelosok dunia ini, tapi ga gw lakukan. Kenapa?  Karena di kasus gw,  gw belum rela dan berani utk melihat potret masa depan dimana gw dan suami bisa melanglang buana di masa muda, tapi gw, suami dan anak kita nanti tinggal di rumah pinggiran krn kita ga sanggup beli a better one.

Gw bicara self suffice situation ya, dimana everything is on our own. If there's a privilege of somebody's else financing, then lucky you. Mungkin gw yg salah mengartikan situasi working class di jakarta mungkin, tp berdasarkan pengamatan dan pengalaman gw,  rumah di jakarta is Damn expensive and impossible to buy a decent house locating 1 hour journey from Sudirman area under 1 billion idr,  the truth is, rumah ruko di kawasan gw tinggal sekarang, yg daerahnya selalu banjir,  agak2 slum dan dijamin tape mobil ilang klo ditinggal 15 menit, guess what, it cost 2.5 billion. Btw, itu bukan rumah gw juga hehe.  Matik

Mau travel macam apa lagi.. Well I can do travel, indeed I will do it shortly but it's no longer a priority. Gw happy with my life, and I truly tthink that we've been blessed. Gw cuman ga happy aja sama si Blogger yg accusing ppl being this and that tanpa mengetahui dan mengerti keadaan org lain. Same case with that person, they shouldn't assume that traveller is a irresponsible people who travel but having no proper financial planning .

Topik ga penting

1 comment:

  1. Blog mana yg lo baca?? blog manaaaa??? MInta link nya hihihihi...

    ReplyDelete